LINGUISTIK BANDINGAN NUSANTARA REKONTRUKSI INTERNAL BAHASA BUGIS DAN BAHASA MAKASSAR

LINGUISTIK BANDINGAN NUSANTARA
REKONTRUKSI INTERNAL BAHASA BUGIS
DAN
BAHASA MAKASSAR









      Risman Iye       P1200215004
     



PASCASARJANA
BAHASA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016


No Bahasa Bugis Morfem asal Bahasa makassar Morfem asal Keterangan
1 Melokmukak Melok + mu + kak Erokjak/erokjaka Erok + ja + kak Kata “mu” dan “ja” berarti “benar-benar” (Penegasan)
2 Melokmuko Melok + mu + ko Erokjako Erok + ja + ko
3 Melokmukik Melok+ mu + kik Erokjakik Erok + ja + kik
4 Melokmui Melok+ mu + i Erokji Erok + j(a) + i
5 Melokkak Melok + kak Erokkak Erok + kak Kata “ka” berarti Kala Kini
6 Melokko Melok + ko Erokko Erok + ko
7 Melokkik Melok + kik Erokkik Erok + kik
8 Melok-i Melok + i Erokki Erok + i
9 Meloknak Melok + na + kak Erokmak Erok + m(a) + (k)ak Kata “na” dan “ma” berarti Kala Lampau
10 melokno Melok + na + ko erokmako Erok + ma + ko
11 Meloknik Melok + na + kik Erokmakik Erok + ma + kik
12 Melokni Melok +na + i Erokmi Erok + m(a) + i
13 Melokpak Melok + pa + kak Erokpak Erok + pa + k(ak) Kata “pa” berarti Kala Datang
14 Melokpo Melok + pa + ko Erokpako Erok + pa + ko
15 Melokpik Melok + pa + kik Erokpakik Erok + pa + kik
16 Melokpi Melok + pa + i Erokpi Erok + p(a) + i
17 Meloktokkak Melok + to + (k) kak Eroktongak Erok + tong + (k)ak Kata “to” berarti “juga” (Penegasan)
18 Meloktokko Melok + to + (k) ko Eroktongko Erok + tong + ko
19 Meloktokkik Melok + to + (k)kik Eroktongkik Erok + tong + kik
20 meloktoi Melok + to + i eroktongi Erok + tong + i

A. Sufiks Pronominal
Penggunaan sufiks pronominal dalam bahasa Bugis dan bahasa Makassar adalah sama yaitu:
Kak : saya (kata ganti orang pertama tunggal)
Ko : kamu (kata ganti orang kedua tunggal)
Kik : kita (kata ganti orang pertama jamak)
I : dia (kata ganti orang ketiga tunggal)
B. Kata penegasan (benar-benar)
Dari kedua bahasa tersebut dalam penggunaan kata penegasan yang benar-benar terjadi perbedaan yaitu:
Dalam bahasa Bugis kata “benar-benar” berarti [mu], sedangkan dalam bahasa Makassar kata “benar-benar” berarti [ja]. Perhatikan table di bawah ini:
1 Melokmukak Melok + mu + kak Erokjak Erok + ja+ kak
2 Melokmuko Melok + mu + ko Erokjako Erok + ja + ko
3 Melokmukik Melok+ mu + kik Erokjakik Erok + ja + kik
4 Melokmui Melok+ mu + i Erokji Erok + j(a) + i

Penjelasan:
a. Dari tabel di atas pada baris nomor 1 pada bahasa Bugis tidak terjadi penghlangan antara kata penegasan dengan sufiks pronominal. Sedangkan dalam bahasa Makassar terjadi penghilangan  fonem sufiks pronomina [kak] menjadi “k”
Erok+ja+kak seharusnya dibaca Erokjakak akan tetapi pada (sufiks kak mengalami penghilangan menjadi ak) sehingga menjadi erokjak.
b. Pada baris 4 tidak terjadi penghilangan pada bahasa Bugis, sedangkan pada bahasa Makassar terjadi peleburan fonem /a/ karena pada kata tersebut bertemunya dua vokal rendah /a/ dengan vokal tinggi /i/, sehingga keberadaan fonem /a/ luluh atau lebur. 
C. Kala kini
Kala kini dalam bahasa Bugis dengan bahasa Makassar sama yaitu berarti [ka].
5 Melokkak Melok + kak Erokkak Erok +kak
6 Melokko Melok + ko Erokko Erok +ko
7 Melokkik Melok + kik Erokkik Erok + kik
8 Melok-i Melok + i Erokki Erok + i

Penjelasan:
Pada kala kini dalam kedua bahasa tersebut tidak terdapat perbedaan. Dalam kedua bahasa ini terjadi morfem zero.
Kala lampau dalam bahasa Bugis berbeda dengan bahasa Makassar. Dalam bahasa Bugis kala lampau “sudah” berarti [na] sedangkan dalam bahasa Makassar berarti [ma].
9 Meloknak Melok + na + kak Erokmak Erok + m(a) + (k)ak
10 melokno Melok + na + ko erokmako Erok + ma + ko
11 Meloknik Melok + na + kik Erokmakik Erok + ma + kik
12 Melokni Melok +na + i Erokmi Erok + ma + i

Penjelasan:
a. Terjadi penghilangan sebagian sufiks pronomina pada bahasa Bugis dan bahasa Makassar
9 Meloknak Melok + na + kak Erokmak Erok + m(a) + (k)ak

Bahasa bugis pada kata Melok+na+kak seharusnya dibaca meloknakak akan tetapi kata kala lampau pada bahasa bugis  (/na/ mengalami penghilangan /a/ dan pada suffiks kak mengalami penghilangan k) sehingga menjadi meloknak.
Bahasa makssar pada kata  erok+ma+kak seharusnya dibaca erokmakak akan tetapi kata kala lampau pada bahasa Makassar ma terjadi pengilangan a dan pada suffiks pronomina kak mengalami penghilangan k sehingga dibaca erokmak.
b. Dalam bahasa Bugis terjadi penghilangan kala lampau [na] menjadi /n/ dan sufiks pronominal [ko] menjadi /o/. Sedangkan dalam bahasa Makassar tetap utuh.
Dalam bahasa bugis kata melok+na+ko seharusnya dibaca meloknako akan tetapi kala lampau dalam bahasa bugis mengalami penghilangan n dan suffiks pronominal ko mengalami penghilangan k sehingga dibaca melokno. Sedangkan pada bahasa Makassar tetap konsisten dan tidak mengalami perubahan.
Dalam bahasa bugis kata melok+na+kik seharusnya dibaca meloknakik akan tetapi kala lampau dalam bahasa bugis mengalami penghilangan n dan suffiks pronominal kik mengalami penghilangan k sehingga dibaca meloknik. Sedangkan pada bahasa Makassar tetap konsisten dan tidak mengalami perubahan.
10 Melokno Melok + na + ko erokmako Erok + ma + ko
11 Meloknik Melok+na+kik erokmakik Erok+ma+kik

c. Terjadi peleburan fonem /a/ karena pada kata tersebut bertemu dua vokal rendah /a/ dengan vokal tinggi /i/, sehingga keberadaan fonem /a/ luluh atau lebur.
Dalam bahasa bugis melok+na+i seharusnya dibaca meloknai akan tetapi bertemunya dua vocal rendah a dengan vocal tinggi i mengalami peluluhan atau lebur sehingga dibaca melokni. Dan begitupun juga pada bahasa Makassar.
12 Melokni Melok +na + i Erokmi Erok + ma + i

D. Kala datang
Kala datang “nanti” dalam bahasa Bugis sama dengan bahasa Makassar yaitu [pa]
13 Melokpak Melok + pa + kak Erokpak Erok + pa + kak
14 Melokpo Melok + pa + ko Erokpako Erok + pa + ko
15 Melokpik Melok + pa + kik Erokpakik Erok + pa + kik
16 Melokpi Melok + pa + i Erokpi Erok + pa + i

Penjelasan:
a. Pada no 13 dan 14 kedua bahasa tersebut sama-sama terjadi penghilangan  pada kala datang dengan sufiks pronominal. Yaitu [pa] menjadi /p/ dan [kak] menjadi [ak] (terjadi penghilangan pada /k/ awal )
Dari kata dasar MELOK kemudian dibubuhi sufik pronominal
Melok +pa+ka seharusnya dibaca melokpaka akan tetapi (/a/, pada pa mengalami penghilangan dan /k/pada ka) sehingga menjadi melokpak.
Melok +pa+ko seharusnya dibaca melokpako akan tetapi kata tersebut mengalami penghilangan sufiks pronominal (/a/, pada pa mengalami penghilangan dan /k/pada ko) sehingga menjadi melokpo.
Melok+pa+kik seharusnya dibaca melokpaki akan tetapi kata tersebut mengalami penghilangan sufiks pronominal (/a/, pada pa mengalami penghilangan dan /k /pada kik) sehingga menjadi melokpik.
Melokpak Melok + pa + kak Erokpak Erok + pa + kak
Melokpo Melok + pa + ko Erokpako Erok + pa + ko
Melokpik Melok + pa + kik Erokpakik Erok + pa + kik

b. Pada bahasa Bugis terjadi penghilangan [pa] menjadi /p/ dan pada sufiks pronomina [kik] menjadi [ik], sedangkan dalam bahasa Makassar konsisten atau tidak mengalami perubahan.
c. Terjadi peleburan fonem /a/ karena pada kata tersebut bertemu dua vokal rendah /a/ dengan vokal tinggi /i/, sehingga keberadaan fonem /a/ luluh atau lebur. 
Melokpi Melok + pa + i Erokpi Erok + pa + i

E. Kata penegasan
Kata penegasan (juga) dalam bahasa Bugis berbeda dengan  bahasa Makassar. Pada bahasa Bugis kata “juga” berarti [to] sedangkan dalam bahasa Makassar berarti [tong]
17 Meloktokkak Melok + to + (k) kak Eroktongak Erok + tong + (k)ak
18 Meloktokko Melok + to + (k) ko Eroktongko Erok + tong + ko
19 Meloktokkik Melok + to + (k) kik Eroktongkik Erok + tong + kik
20 meloktoi Melok + to + i eroktongi Erok + tong + i

Penjelasan:
a. Dalam bahasa Bugis terjadi epentesis yaitu penambahan /k/ yang berguna untuk memudahkan pelafalan. Sedangkan pada bahasa Makassar tidak terjadi epentesis, namun terjadi peluluhan pada sufik pronomina yaitu [kak] menjadi [ak].
b. Terjadinya konsistensi pada bahasa Makassar artinya tidak terjadi perubahan. Dan pada bahasa Bugis pada baris ke 20 terjadi konsistensi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KALIMAT AMBIGU DAN KALIMAT PARAFRASE