SEMANTIK
DAN LEKSIKOGRAFI
TAKE
HOME
OLEH:
Risman iye
PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA
FAKULTAS
ILMU BUDAYA
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
a.
Seorang
anak menangis.
b.
Semua
buruh di PT “X” mogok kerja.
Jawab:
Teori imeg (imaging theory) yang dikemukakan oleh
Ogden dan Richard membahas tentang hubungan antara konsep, lambang, dan acuan
yang diistilahkan dengan segi-tiga semiotik yang digambarkan sebagai berikut:
Thought or Reference
Syimbol ………………………………. Referent
Menurut teori ini symbol atau lambang adalah unsure linguistik
berupa kata atau kalimat, acuan adalah objek, peristiwa, fakta atau proses yang berkaitan dengan dunia
pengalaman manusia, sedangkan konsep thought atau reference, atau meaning
adalah apa yang ada pikiran (mind) tentang objek yang ditunjukan oleh lambang.
Teori
imej mengungkapkan makna dapat diuraikan berdasarkan gambaran atau imeg yang
ada dalam pikiran seseorang. Maksudnya, apabila sesuatu perkataan itu disebut,
didengar atau dibaca oleh seseorang maka mental atau pikirannya akan
menggambarkan sesuatu yang berkaitan dengan makna atau maksud perkataan itu.
Lebih lanjut menurut teori ini
tidak ada hubungan langsung antara lambang (symbol) dengan acuan (referent),
tidak ada hubungan antara bahasa dengan dunia fisik, sehubungannya selamanya
melalui dalam wujud konsep-konsep yang bersemayam dalam otak. Hubungan antara
lambang dan acuan bersifat arbitrer. Sebab itu, tidak ada alasan yang kuat
mengapa konsep tersentu harus dihubungkan dengan lambang yang berwujud deretan
bunyi atau deretan huruf yang bermakna, dan karena itu linguis tidak dapat
menjelaskan secara tuntas tentang tanda dalam system bahasa.
-
Seorang
anak menangis.
Deskripsi:
Dalam pikiran (Thought
or Reference) : - ada yang menangsis
- Manusia
- Jumlahnya satu orang
- Anak-anak
Lambing (symbol)
: seorang anak menangis
Acuan
(referent): ada seorang anak yang menangis
-
Semua
buruh di PT “X” mogok kerja
Deskripsi:
Dalam pikiran
(Thought or Reference) : - banyak orang
- dewasa
- bekerja disatu
perusahaan yang sama yaitu perusahaan “X”
- mogok kerja
Lambang (symbol)
: Semua buruh di PT “X” mogok kerja
Acuan (referent):
orang-orang yang bekerja sebagai buruh di perusahaan “X”.
2.
Unsur
makna (semantik) merupakan unsur yang paling mudah berubah dibandingkan dengan
unsure bahasa yang lain seperti morfem, kata, frasa dan lain-lain. Uraikan
pendapat Saudara tentang pernyataan tersebut!
Jawab:
Perkembangan bahasa membuat makna
suatu kata dapat mengalami perubahan. Dalam perkembangan
penggunaannya, makna kata sering mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi
karena pergeseran konotasi, rentang masa penggunaan, jarak, dan lain-lain. Perubahan makna
(juga disebut pergeseran makna, pengembangan makna atau penyimpangan makna) merupakan evolusi
penggunaan kata biasanya hingga tahapan makna modern menjadi sangat berbeda
dari makna aslinya. Perubahan makna terjadi karena adanya perkembangan
pemikiran dari pengguna bahasa yang kemudian menimbulkan kebutuhan kata-kata
baru serta perkembangan bahasa. Hal ini berbeda dengan morfem, kata, frasa dan
lain-lain yang tidak mudah berubah, sebuah
kata mungkin sulit mengalami peubahan namun lebih kepada munculnya kata baru
yang meramaikan khasanah bahasa Indonesia.
3.
Bagaimana
relasi makna kata “terbit” yang terdapat dalam kalimat-kalimat berikut? (komentarilah)!
a. Buku
pengantar semantik merupakan karyaku yang kesepuluh dan baru terbit beberapa bulan yang lalu.
b. Matahari
pasti terbit di ufuk timur dan
terbenan di ufuk barat.
c. Syarat
untuk mendapatkan ISSN bagi sebuah jurnal ilmiah harus terbit secara berturut-turut empat kali tanpa mengalami
keterlambatan.
d. Penerbit
gramedia menguasai 80% pangsa pasar.
e. Terbitan
pertama KBBI sarat kekurangan.
Jawab:
-
Buku
pengantar semantik merupakan karyaku yang kesepuluh dan baru terbit
beberapa bulan yang lalu.
-
Syarat
untuk mendapatkan ISSN bagi sebuah jurnal ilmiah harus terbit secara
berturut-turut empat kali tanpa mengalami keterlambatan.
Kata
‘terbit’ pada kedua kalimat diatas sama-sama
bermakna ‘dicetak dan diedarkan’,
namun berkategori kelas kata verba. Hal ini berbeda dengan kata ‘terbit’ pada kalimat:
-
Terbitan pertama KBBI sarat
kekurangan.
Pada
kalimat tersebut kata terbitan bermakna ‘hasil cetak’ dan berkategori kelas
kata nomina.
Jadi,
pada ketiga kalimat tersebut tidak memiliki relasi makna karena kata dan
maknanya sama walaupun kalimat ketiga lebih khusus dan berkelas kata nomina.
-
Matahari
pasti terbit di ufuk timur dan terbenan di ufuk barat.
Kata
‘terbit’ pada kalimat tersebut
bermakna ‘timbul, bersinar, keluar’
sehingga berelasi makna dengan kalimat yang lain dalam bentuk homonimi.
-
Penerbit gramedia menguasai 80%
pangsa pasar.
Kata
‘terbit’ Pada kalimat tersebut
bermakna pelaku yang menerbitkan
sesuatu. kata ‘terbit pada kata ‘penerbit’ dari hasil proses morfologis
sehingga bermakna pelaku. Sehingga tidak ada hubungan makna dengan kalimat yang
lain.
4.
a. uraikan perbedaan kata dan
istilah berserta contohnya masing-masing!
b. Masih ingatkah saudara tentang apa itu marked dan unmarked?
Jelaskan dan berikan tiga contohnya!
Jawab:
a.
Perbedaan kata dan istilah beserta contohnya masing-masing sebagai
berikut:
Dalam
buku Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi dijelaskan bahwa kata
didefinisikan sebagai bentuk bahasa yang bebas terkecil, paling tidak harus
terdiri atas satu morfem bebas, yang dapat digunakan untuk membangun kalimat. Pada
hakekatnya Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti yang terdiri dari deretan
huruf yang diapit oleh dua spasi.
Dalam kata terdapat
banyak makna.
Sementara Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang
dan yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat
yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Dalam istilah mempunyai satu makna.
Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa istilah bisa juga
merupakan sebuah kata. Perbedaan antara kata dengan istilah adalah kata dipakai
dalam berbagai bidang kehidupan, sedangkan istilah hanya dipakai dalam bidang
kehidupan tertentu. Kata memiliki makna yang cenderung tidak pasti, tergantung
dari konteks kata itu digunakan, sementara itu istilah cenderung memiliki makna
yang pasti, tidak tergantung dari konteks. Kesimpulanya
semua kata tidak dapat menjadi istilah, tetapi semua istilah dapat menjadi
kata.
Contoh Kata:
-
Bisa ular bisa membuat orang dewasa meninggal dunia. Kata ‘bisa’ pada awal kalimat memiliki
makna yang berbeda dengan kata ‘bisa’
berikutnya.
-
Kata rapat, dapat
berarti hampir tidak berantara; dekat sekali (tidak renggang) (menurut kamus
bahasa Indonesia.org), namun dapat pula berarti pertemuan (kumpulan) untuk
membicarakan sesuatu; sidang; majelis (menurut kamus bahasa Indonesia.org).
Ini
membuktikan bahwa makna dari sebuah kata akan berbeda-beda menurut konteks.
Contoh Istilah:
Embrio adalah salah satu ilmu yang
dipelajari dalam biologi. Istilah embrio mempunyai arti satu yaitu janin.
Meskipun kita membuat 10 kalimat dengan istilah embrio, maknanya akan tetap.
b.
Deskripsi marked dan unmarked sebagai berikut:
-
Marked
adalah kalimat yang bertanda karena penggunaan kalimatnya tidak lazim
Contoh:-
a.
seberapa murah
baju ini ?
b.
Seberapa dekat rumah anda?
-
Unmarked adalah
kalimat yang sudah lazim digunakan sehingga tak bertanda.
Contoh:
a.
Seberapa mahal baju ini?
b.
Seberapa jauh rumah anda?
5. kemukakan sekurang-kurangnya tiga hal yang
membedakan homonimi dan polisemi!
Jawab:
Perbedaan
homonimi dan polisemi sebagai berikut:
1. Homonimi
dilihat sebagai bentuk yang sama dengan makna yang berbeda dan tidak ada
hubungan makna, digunakan secara denotatif. Sedangkan polisemi berasal dari satu kata memiliki banyak makna
namun ada hubungan makna dari sekian makna tersebut dan digunakan secara
konotatif kecuali kata induknya.
2. Homonimi
memiliki nama yang sama untuk benda atau hal yang lain sedangkan polisemi memiliki satu nama namun bermakna banyak yang
maknanya tidak lepas dari konsep dasar yang ingin diungkapkan.
3. Homonimi
adalah relasi makna antara yang ditulis sama dengan yang dilafalkan, tetapi
maknanya berbeda sedangkan polisemi
yaitu satu kata dan memiliki lebih dari satu makna atau beberapa makna yang
berhubungan.
4. Makna-makna
dalam dua bentuk homonimi tidak
mempunyai hubungan sama sekali. Contohnya: ”kepala” pada bentuk kepala surat
dan makna ”kepala” pada kepala jarum bisa di telusuri berasal dari makna
leksikal kata kepala itu. Sedangkan makna-makna
yang ada dalam polisemi meskipun berbeda tetapi
dapat dilacak secara etimologi dan semantik, bahwa makna-makna itu masih
mempunyai hubungan. Contohnya: kata pacar ”inai” dan kata pacar ”kekasih”.
(Chaer, 2003:304)
5.
Cara Membedakan Antara Homonim dan
Polisemi: Menetapkan kata itu berdasarkan etimologi atau pertalian historisnya,
Dengan mengetahui prinsip perluasan makna dari suatu makna dasar, salah satunya
adalah metafora, Makna-makna yang ada dalam polisemi meskipun berbeda tetapi
dapat dilacak secara etimologi dan semantik, bahwa makna-makna itu masih
mempunyai hubungan. Makna-makna dalam dua bentuk homonim tidak mempunyai
hubungan sama sekali.
6. Homonimi adalah beberapa leksem yang mempunyai bentuk yang sama atau
dua buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya kebetulan sama, namun maknanya
tentu saja berbeda karena masing-masing merupakan kata atau bentuk ujaran yang
berlainan. Sedangkan Polisemi adalah
satu leksem dengan beberapa makna atau suatu kata yang memiliki lebih
dari satu makna yang masih memiliki hubungan makna.
7.
Perhatikan
skema berikut!
Unggas
Ayam burung bebek itik angsa
Balam elang gagak nuri cendrawasih
Kalkun ayam hutan ayam katek ayam broiler
Ilustrasi di
atas menggambarkan bahwa leksem unggas mencakupi ayam, burung, bebek, itik, dan
angsa. Selanjutnya, burung mencakupi balam, elang, gagak, nuri, cendrawasih
dll. Begitu pula dengan leksem ayam yang meliputi kalkun, ayam hutan, ayam
katek, ayam broiler dll.
Pertanyaan:/intruksi:
a.
Relasi
semantic antara unggas dan ayam atau antara burung dan elang disebut sebagai…..
b.
Relasi
semantik yang diperlihatkan melalui hubungan ayam - burung, ayam - bebek, atau
burung – angsa (horizontal) disebut sebagai ……
c.
Jika
hubungan/relasi antara unggas – burung atau antara burung – gagak dikategorikan
sebagai relasi semantic hiponimi, hubungan antara rumah – atap, rumah – pintu,
rumah – jendela, rumah- kamar mandi dst mengandung relasi semantic yang disebut
meronimi. Jelaskan perbedaan antara keduannya (homonimi – meronimi).
d.
Buatlah
dua contoh skema semantic yang lain tentang relasi hiponimi dan satu contoh
relasi meronimi.
Jawab:
a. - Relasi
semantik antara unggas dan ayam → unggas merupakan hipernim dari ayam.
- Relasi semantik antara burung dan elang → burung
merupakan hipernim dari ayam .
Jadi, relasi semantik kata tersebut disebut sebagai hipernim.
b.
- Relasi semantik ayam
dan burung kohiponimi
- Relasi semantik ayam dan bebek kohipinimi
- Relasi semantik burung dan
angsa kohipinimi
-
Jadi Relasi semantic
horizontal disebut sebagai kohiponimi
c. perbedaan
antara hiponimi dan meronimi adalah
sebagai berikut:
-
Hiponimi adalah hubungan makna yang mengandung pengertian
hierarki (pegaturan secara berurutan unsur-unsur bahasa mulai dari yang
terkecil “terendah” sampai yang terbesar “tertinggi”).
-
Sedangkan meronimi adalah bentuk ujaran yang maknanya
merupakan bagian atau komponen dari bentuk ujaran yang lain. Jika kita menyebutkan sebuah kata maka tanpa
perlu dijelaskan makna kata tersebut sudah mewakili kata lain.
Contoh: Pintu, jendela, dan atap adalah meronimi dari
rumah.
d. Contoh skema hiponimi:
1.
Makhluk hidup
Lele lumba-lumba
2.
Tumbuhan
Bayam kangkung sawi
-
Contoh skema meronimi:
Mata hidung
mulut
7. kemukakan pendapat Saudara apakah “ambigu yang menyebabkan timbulnya polisemi ataukah justru sebaliknya (polisemilah yang menyebabkan lahirnya ambiguitas)?
Jawab:
Menurut saya
setiap bahasa pasti terdapat sebuah kata yang memiliki lebih dari satu makna
sehingga inilah yang menyebabkan lahirnya polisemi. Kata yang berpolisemi
memberikan banyak pilihan makna, karena
kegandaan makna dalam polisemi dari kata,
sementara kegandaan makna pada ambiguitas berasal dari satuan yang lebih
besar yaitu frasa atau kalimiat. Dengan
demikian polisemilah yang menyebkan
lahirnya ambiguitas.
8.
Gambarkanlah/deskripsikanlah
bagaimana hubungan antara semantik dan pragmatic? (sebagai petunjuk jawabannya,
Saudara dapat membaca buku Pengantar Semantik oleh Stephen Ullman terjemahan
Sumarsono pada halaman 58-64).
Jawab:
Peranan
konteks (pragmatik) dalam semantik yaitu memperjelas makna atau rujukan makna
dari sebuah kata yang dipilih. Memang ada beberapa kata sudah memiliki arti
sendiri dapat dapat berdiri sendiri tetapi konteks memberikan kontribusi yang
besar dalam penentuan makna kata.
Secara umum dapat dikatakan ada dua
jenis pengaruh konteks terhadap kata, yaitu:
1. Yang
berpengaruh terhadap kata apa saja
2. Dan
yang lebih besar berpengaruhnya terhadap beberapa kata dari pada kata yang
lain.
Konteks yang dimaksud di sini bisa berupa konteks
yang tertera dalam teks atau konteks situasi. Konteks situasi tidak hanya
berarti situasi yang sebenarnya tempat ujaran
terjadi, tetapi juga menyangkut keseluruhan latar belakang budaya dimana
peristiwa tutur itu terjadi.
Jadi, pengaruh konteks itu sangat beragam: pengaruh
itu berbeda dari kata yang satu ke kata yang lain, dan berbeda dari bahasa yang
satu ke bahasa yang lain. Ungkapan-ungkapan yang penuh dengan homonimi misalnya
akan sangat bergantung kepada konteks supaya menjadi jelas mana yang dimaksud.
Makin banyaknya konversi (beralihnya kata dari satu jenis kata ke jenis kata
yang lain) akan menambah pentingnya konteks. Sejumlah factor yang ikut
menentukan peranan konteks akan makin bertambah jika kita mulai berbicara
tentang keistimewaan atau keganjilan makna suatu kata. Namun, kita perlu lebih
dulu melihat lebih dekat puncak dari semua teori semantik, yaitu hakikat makna
itu sendiri.
9.
Pilihlah
dua bab di antara kesembilan bab buku semantic (Geoffrey Leech) (bab 6-14) yang
menjadi faforit Saudara. Kemukakan poin-poin penting beserta kesimpulannya.
(panjangnya dua halaman penuh).
Jawab:
Komponen
dan Kontras Makna
-
Komponen
makna
Analisis
makna kata seringkali dilihat sebagai suatu proses memilah-milahkan pengertian suatu
kata ke dalam ciri-ciri khusus minimalnya; yaitu, ke dalam komponen yang
kontras dengan komponen lain. Suatu contoh yang sangat sederhana tentang hal
ini diberikan dalam kata-kata seperti man, woman, boy, girl, dan kata-kata yang
berkaitan dengan itu di dalam bahasa Inggris. Kata-kata ini semua termasuk di
dalam bidang semantik ‘ras manusia’ dan dalam hubungan antara mereka itu dapat
dilukiskan dengan ‘diagram bidang’ atau dengan menuliskan rumus-rumus yang di
dalamnya digambarkan dimensi makna itu dengan ciri lambang. Rumus-rumus ini disebut sebagai definisi kompenensial dari kata-kata
itu.
Analisis
komponensial seringkali digunakan untuk metode analisis yang diuraikan di sini,
yaitu mereduksi makna kata ke dalam unsur-unsur kontrastif yang paling kecil.
Hubungan komponensial
dibagi menjadi dua bagian :
(I) Sinonimi
dan polisemi adalah hubungan antara bentuk dan makna :
(a) Sinonimi
: lebih dari satu bentuk memiliki makna yang sama
(b) Polisemi
: bentuk yang sama memiliki lebih dari satu makna.
(II)Hiponimi
dan inkompatibilitas adalah hubungan antara dua makna:
(a) Hiponimi
adalah memasukkan satu makna ke dalam makna yang lain.
(b) Inkompatibilitas
adalah mengeluarkan satu makna dari makna yang lain.
Oposisi
Taksonomi
1. Taksonomi
Biner
Dalam pengertian
objektif fisik tidak ada pertentangan yang jelas antara hidup dan mati,
terdapat strategi verbal yang memungkinkan kita menunjuk kekaburan
perbatasannya.
2. Taksonomi
Ganda
Kemutlakan
perbatasan mungkin ditentukan dengan pengertian logis, Tetapi sekali lagi,
bahasa seringkali, dalam tahap yang lebih luas, memiliki sarana untuk
menunjukkan perbedaan kategori yang satu dengan yang lain.
Oposisi
Polar
Jika
oposisi semantik tidak semua bersifat biner, maka juga tidak semuanya bersifat
taksonomik. Sejumlah oposisi polar pada dasarnya adalah evaluatif dan baginya
bukan hanya ada norma yang dihubungkan dengan objek, tetapi juga norma yang
subjektif yang dihubungkan dengan penutur (speaker-related).
Oposisi
Relatif
Oposisi
relatif yaitu suaturelation ‘hubungan’ menyangkut kontras arah.
Tipe
oposisi lain meliputi , oposisi hierarki dan oposisi inversi.
Simpulan :
Analisis
komponensial adalah teknik untuk mendeskripsikan saling hubungan dari makna
dengan memilah-milahkan setiap konsep menjadi komponen minimal, atau ciri-ciri
yang berbeda dalam pengertian oposisi (opposition)
semantik atau dimensi kontras.
Teori-Teori
Alternatif
Semantik
‘Generatif’ versus ‘Interpretif’
Label semantik generative dan
interpretif yang terkenal (meskipun secara potensial menyesatkan) tidak banyak
cara mempelajari semantic dan mengenai cara menghubungkan semantic dengan
sintaksis. Keduanya berkembang dari tatabahasa transformasional ‘klasik’ tahun
1965.
Baik semantik interpretif maupun
semantik generatif mengambil titik tolak dari teori ‘klasik’ Chomsky (1965)
bahwa suatu kalimat dilihat secara sintaksis sebagai tersusun atas dua tingkat
utama: yaitu tingkat struktur dalam
dan struktur permukaan. Diantara yang
dikemukakan oleh teori ‘klasik’ adalah (a) bahwa struktur permukaan sintaksis adalah salah satunya tingkat sintaksis
yang relevan dengan ketentuan interpretasi fonetik; dan (b) bahwa struktur dalam sintaksis adalah
satu-satunya tingkat sintaksis yang relevan dengan interpretasi semantik.
Teori klasik memelihara komponen
semantik interpretif artinya makna suatu kalimat ditentukan oleh penerapan kadiah
semantik pada dasar sintaksis. Semantik generatif berkembang melalui jalur yang
sangat berbeda. Struktur dalam
pertama-tama mengarah pada ‘pendalaman’ struktur dalam agar membuatnya lebih
dekat dengan penggambaran makna suatu kalimat, dan sejalan dengan itu mengarah
pada memanjangnya proses transformasional tentang derivasi dari struktur dalam
ke struktur permukaan. Jika struktur
dalam suatu kalimat dinyatakan sedemikian ‘dalam’ sehingga identik dengan
penggambaran semantik .Hal ini berarti bahwa komponen ‘dasar’ menurut
pengertian Chomsky tidak lagi bersifat sintaksis, tetapi bersifat semantik.
Simpulan
:
Telah digambarkan secara garis besar perbedaan antara pandangan
generative dan interpretif mengenai hubungan antara semantic dan sintaksis.
Baik semantik interpretif maupun semantik generatif mengambil titik tolak dari
teori ‘klasik’ Chomsky (1965) bahwa suatu kalimat dilihat secara sintaksis
sebagai tersusun atas dua tingkat utama: yaitu tingkat struktur dalam dan struktur
permukaan. Teori klasik memelihara komponen semantik interpretif artinya
makna suatu kalimat ditentukan oleh penerapan kadiah semantik pada dasar
sintaksis. Semantik generatif berkembang melalui jalur yang sangat berbeda.
10. Tulislah dalam dua
paragraph tentang kesan positif (misalnya hal-hal/pengetahuan baru yang saudara
peroleh selama beberapa pertemuan yang terlewati) dan satu paragraph tentang
kesan negatif.
Jawab:
Kesan Positif
Banyak
hal yang saya peroleh melalui mata kuliah analisis wacana. Bapak menggunakan
kalimat-kalimat ringan dan tepat menjawab apa yang belum kami ketahui.
Kebiasaan nyaman yang kami gunakan saat di mata kuliah ini kami bawah di
matakuliah lain sampai beberapa dosen juga senang mengajar di kelas kami. Mungkin
tidak baik saya ungkapkan di sini tapi saya tidak merasa malu ketika pergantian
dosen oleh Ibu Gusnawaty, beliau menguji kami dengan pertanyaan seputar praktek
analisis wacana dan beberapa teori yang pernah dibahas sebelumnya, kami dapat
menjelaskan walaupun mungkin belum maksimal.
saya mempertimbangkan Teori para
ahli dan metode yang ditawarkan dari analisis wacana yang saya pelajari, karena
sebelumnya saya sudah tertarik untuk menganalisis wacana. Beberapa metode yang
kami pelajari khususnya etnografi menjadi metode yang dipakai peneliti calon
professor dari Universitas Malaya, saya tidak merasa binggung mendengarnya
karena dasar dari metode tersebut telah saya pelajari. Terimakasih.
Kesan Negatif
Mungkin
ini tidak masalah bagi teman-teman yang lain, tapi ini menjadi berat bagi saya
walaupun ini berpengaruh positif terhadap informasi yang akan saya peroleh pada
materi yang akan kami diskusikan. Keberatan Saya yaitu harus mencari materi
untuk pertemuan selanjutnya kemudian merangkum hal-hal di pertemuan sebelumnya.
Mohon maaf.
Komentar
Posting Komentar