teori minimalis
PROGRAM MINIMALIS
Melalui teori Minimalis Chomsky
bermaksud menciptakan teori linguistik yang komperhensif namun ramping, atau didalam
kata-kata Chomsky yaitu memenuhi standar “anggun dan sederhana”. Pemikiran
Chomsky untuk menciptakan teori minimalis juga didiorong oleh keinginan untuk
memperjelas proses pemerolehan bahasa pertama ‘bagaimana anak-anak begitu mudah
dan cepat menguasai bahasa, yang merupakan sistem rumit dan kompleks’. Teori
Minimalis atau program minimalis itu sendiri merupakan salah satu teori Chomsky
pada tahun 1990-an. Teori tersebut diperkenalkan sebagai kerangka teoritis bagi
lingusitik generatif yang termuat dalam buku Chomsky The Minimalist Program
tahun 1995.
Teori minimalis dapat dipahami dengan
penjelasan singkat mengenai teori Baku dan teori GB (Government and Binding). Secara umum, dalam teori minimalis
terdapat tiga hal penting, yaitu:
1.
Sintaksis tetap menduduki posisi sentral dalam linguistik
generatif, sedangkan fonologi dan semantik terkesan menduduki posisi
komplementer;
2.
Teori minimalis di dorong oleh ambisi untuk memenuhi dua
persyaratan teoritis, yaitu kentuntasan pemaparan dan ketuntasan penjelasan,
artinya pemaparan sebuah teori kebahasaan dinilai memiliki ketuntasan pemaparan
bila mampu memberikan kompetensi bahasa secara tuntas dan benar dan dipandang
memiliki ketuntasan penjelasan bila mampu menjelaskan bagaimana bahasa itu;
3.
Dalam upaya memenuhi upaya memenuhi dua persyaratan teori di
atas, teori minimalis maju lebih berani daripada teori GB (Government
and Binding) untuk masuk ke dalam UG (Universal Grammar, atau
Gramatika Semesta).
Dalam kaitannya dengan UG,
teori minimalis mencoba meninggalkan “jalan panjang” dan mencari “jalan
pintas”. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh teori GB dan berbeda
dengan cara “jalan panjang” yang ditempuh oleh teori Baku atau teori
Generatif Klasik.
Binding Theory dalam Teori Minimalis
Istilah binding telah menjadi bagian
dari vocabulary of concepts sejak era GB (Government and Binding)
yang merujuk pada hubungan antar konstituen pada konfigurasi X-bar. Untuk
memahami istilah binding, kita harus lebih dahulu memahami dua istilah pokok,
yaitu (a) c-command (b) local domain.
a. X c-commond Y
if the maximal projection dominating X also dominates Y, and neither X nor Y
dominates each other.
Hubungan c-commond antar nodes (label katagori leksikal atau
frasal pada ujung diagram pohon ) mengarah dari kiri ke kanan. NPx menjatuhkan
c-command pada VP, V dan NPy; dan V mejatuhkan c-command pada NPy.
b.
Local domain (for the present purpose) may well be
understood as the sentence proper.
Salah satu
penggunaan local domain dalam kalimat majemuk bertingkat (Sarah
thinks [John admires himself]). Adapun yang dimaksud local domain
adalah wilayah kalimat [John admires himself]. Hubungan antara John
dan himself adalaah hubungan di dalam local domain, sedangkan
hubungan antara sarah dan himself adalah hubungan diluar local
domain. Disamping harus memahami istilah c-commod dan local domain,
perlu juga kita memahami tiga istilah lain yang berkaitan dengan penafsiran
pronominal sebagai berikut.
1) Anaphors, merujuk pada reflexive pronouns
(misalnya, myself, himself, herself) serta reciprocal (yaitu, each other atau
one another).
2) Pronominal, merujuk pada pronouns pada umumnya
(misalnya, he, she, they, atau him, her, them).
3) r-expresion, merujuk pada nouns, baik commond
nouns (seperti the boy) maupun proper nouns (seperti harry).
Dikenal
juga tiga prinsip dalam Binding theory selain pengenalan istilah di atas
yaitu, prinsip A, B, dan C.
[A]
An anaphor must be bound in local domain.
Hary
thinks (john admires himself)
Pada kalimat di atas himself hanya bisa diikat oleh john,
yang keduanya sama-sama berada di dalam local domain. Seaandainya himself
diikat oleh harry, maka kalimat tersebut menjadi tidak gramatikal, sebab
harry berada di luar local domain. Jika himself tidak diikat dalam
local domain, maka akan menjadikan keseluruhan kalimat tidak gramatikal.
[B] A pronoun must be free in a local
domain.
Harry
thinks (john admires him)
Pronomina him dalam kalimat di atas harus bebas
(tidak boleh diikat) dalam local domain-nya. Seandainya ia diikat oleh John,
maka kalimat itu menjadi tidak gramatikal. Sebaliknya diikat oleh Harry,
yang berada diluar local domain. Atau boleh juga bebas diluar local
domain dalam arti indeks K pada him dapat merujuk pada any third
masculine person singular di luar kalimat. Dengan kata lain versi lengkap
dari prinsip B dapat diyantakan A pronoun must be free in its local
domain, but it may be either bound or free outside its local domain.
[C] An r-expression must be free.
He
thinks (someone admires Harry)
Dalam kalimat di atas Harry sebagai r-expresion,
harus bebas (tidak boleh diikat) secara mutlak, artinya bebas di dalam maupun
di luar local domain. Seandainya diikat oleh someone (subjek NP
dalam local domain-nya) atau pleh he (subjek NP di luar local domain-nya)
maka kalimat tidak gramatikal.
Berdasarkan pemaparan Binding
Theory di atas, diketahui bahwa dalam penggunaan bahasa Inggris teori ini
memiliki tingkat kebenaran yang tinggi. Binding Theory merupakan
komponen teori Minimalis (dengan demikian juga teori UG) yang dinyatakan
memiliki kebenaran universal.
Komentar
Posting Komentar