MORFOSINTAKSIS PENJAJARAN KATA DALAM FRASA
MORFOSINTAKSIS
PENJAJARAN
KATA DALAM FRASA

Oleh:
RISMAN
IYE
P1200215004
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
1. Dalam bahasa Indonesia penjajaran kata
mempunyai fungsi semantis. Beberapa fungsi semantis kadang dinyatakan oleh satu
jenis penjajaran kata yang sama.
Jawaban
Fungsi
semantis memang sering dinyatakan dengan penjajaran kata yang sama, namun perlu
diketahui ada tiga sarana dalam membangun kata-kata dalam frasa. Penjajaran
kata mempunyai fungsi semantis, artinya dalam penjajaran kata sudah ada penjelasan
tentang apa makna yang terkandung dari kata-kata itu atau dalam tataran kalimat
itu. Suatu kalimat akan semakin jelas
maknanya dalam kalimat jika ada pemerian
ataupun persendian untuk menghindari kalimat masuk dalam kriteria jenis kalimat ambigu.
Perhatikan
contoh kalimat ambigu berikut:
-
Kakak Maman yang bodoh itu tenggelam
di sungai
Sarana penjajaran
Dari contoh di atas, penjajaran kata dalam
kalimat itu dibutuhkan sarana kedua yaitu perangkaian dan sarana ketiga yaitu
persendian. Karena kalimat tersebut masih ambigu atau bermakna ganda.
-
Sarana
perangkaian
Kakak
Maman yang bodoh itu tenggelam di sungai
Dalam contoh kalimat di atas dapat kita
rangkaikan dengan unsur tambahan dalam frasa kakak maman yaitu kata “tadi”
sehingga menjadi:
Kakak,
tadi Maman yang bodoh itu tenggelam di
sungai
-
Sarana
persendian
Dalam sarana persendian ini menggunakan jeda
yaitu tanda baca. Jeda dalam kalimat
berfungsi memperjelas kalimat yang mengalami ambiguitas. Jeda biasanya
dilambangkan tanda koma (,). Perhatikan
contoh di bawah ini:
Kakak
Maman yang bodoh itu tenggelam di sungai
Contoh kalimat di atas masih termasuk kalimat
ambigu, namun setelah memakai sarana persendian yaitu tanda baca koma (,):
Kakak,
Maman yang bodoh itu tenggelam di sungai
Kakak
Maman, yang bodoh itu tenggelam di sungai
2. Ambiguitas bukan saja ditimbulkan oleh adanya
fungsi-fungsi semantic yang berbeda dari penjajaran kata yang sama. Melainkan
juga disebabkan terbatasnya jangkauan unsure tambahan dalam memberikan
kata-kata yang ada dikirinya.
Jawaban
Ambigu
adalah kata atau kalimat yang mempunyai arti lebih dari satu atau bermakna
ganda. Kalimat ambigu secara structural atau ketatabahasaan sudah tepat makna
ganda atau lebih dari satu makna.
Ambiguitas
kalimat bukan saja ditimbulkan oleh adanya fungsi-fungsi semantis yang berbeda
dari penjajaran kata yang sama, melainkan terbatasnya jangkauan unsur tambahan
dalam memerikan kata-kata yang ada di kirinya, pernyataan ini benar sekali,
karena pertemuan unsure-unsur dalam
frasa nomina, verba, adjektiva, numeralia dan lain-lain dapat
menimbulkan makna baru. Kita mengambil contoh pada unsur-unsur tambahan pada
frasa verba, dimana memiliki makna yaitu: penjumlahan, pemilihan, ragam,
negatif, aspek, tingkat.
3. Ada tiga sarana untuk membangun hubungan
antara kata-kata dalam frasa yaitu penjajaran perangkaian dan persendian.
Hubungan yang tidak dapat dinyatakan dengan tegas oleh penjajaran dapat
diperjelas oleh perangkaian
Jawaban
Tiga
sarana untuk membangun hubungan antara
kata-kata dalam frasa yaitu penjajaran perangkaian dan persendian Tiga sarana
tersebut saling menunjang untuk
memperjelas fungs-fungsi semantis dari suatu kalimat, karena ketiga sarana
tersebut memiliki tugas sebagai sarana untuk memperjelas makna yang terkandung
dalam setiap kalimat yang ambiguitas. Penggunaan ketiga sarana tersebut dapat
tidak mesti bersamaan.
4. Unsur tambahan ada yang terletak di kanan dan
ada yang terleletak di kiri. Sesuai dengan tipe bahasa Indonesia sebagai bahasa
VO, unsur tambahan yang terletak di kanan lebih banyak daripada yang dikiri.
Jawaban
Bahasa
di dunia dibedakan menjadi bahasa VO dan OV. Bahasa Indonesia adalah jenis
bahasa VO. Perlu diketahui bahwa ada konstituen inti yang mengisi V predikat.
Modifier itu disebut qualifier (Q). Letak qualifier adalah sebelum V pada
bahasa VO, jadi Q - V- O.
Perhatikan
contoh di bawah ini:
1. Dalam bahasa Indonesia
-
Dapat
kerja = QV
Kata “dapat”
pada frasa di atas adalah makna yang ditimbulkan oleh frasa verba yaitu ragam.
Dalam bahasa Indonesia, verba “kerja”
yang menjadi konstituen inti diterangkan oleh “dapat”.
Unsur
tambahan yang terletak di kanan lebih banyak daripada yang di kiri” pernyataan
ini benar, frasa verba dan frasa sifat banyak yang unsur tambahannya terletak
di kiri. Sedangkan dalam frasa nomina
banyak unsur tambahannya dominan
terletak di kanan daripada di kiri misalnya pada makna yang ditimbulkan oleh
frasa nomina: penjumlahan (dan), pemilihan (atau), kesamaan (adalah), penerang
(yang), pembatas (yang, atau, dan, adalah), jumlah (jumlah unsur pusat),
sebutan (panggilan/gelar). Dari contoh unsure tambahan tersebut sebagan besar
unsure tambahannya terletak di kanan yaitu misalnya kata yang, atau, adalah, ini, itu, dan.
5. Unsur tambahan
dikiri mempunyai perilaku yang berbeda dengan unsur tambahan di kanan.
Unsur tambahan di kanan pada umumnya mempunyai jangkauan pengaruh ke kiri yang
terbatas, kecuali beberapa deiksis dan kata penggolong atau penunjuk satuan.
Jawaban
Unsur
tambahan di kanan pada umumnya mempunyai jangkauan pengaruh ke kiri yang
terbatas, kecuali beberapa deiksis dan kata penggolong atau penunjuk satuan.
Pernyataan ini benar sekali, perhatikan contoh di bawah ini:
-
Ayah
(atau) ibu
Unsur tambahan ini juga tidak dapat menjangkau
atau berpindah ke kiri. Kata “atau” merupakan unsure tambahan yaitu makna pemilihan.
Namun
perlu di ketahui dalam unsur tambahan misalnya makna penunjuk satuan atau
penentu, mempunyai jangkauan pengaruh dari kiri ke kanan atau dari kanan ke
kiri, misalnya:
-
Cewek
yang cantik (ini)
Contoh kalimat di atas bisa menjadi:
-
(ini)
cewek yang cantik
6. Unsur tambahan di kiri mempunyai jangkauan
pengaruh ke kanan yang lebih jauh. Hubungan itu tidak pernah memerlukan bantuan
kata perangkai.
Jawaban
Unsur
tambahan yang terletak di kiri padaumumnya mempunyai pengaruh ke kanan yang
lebih jauh dari pada pengaruh ke kiri dari unsure tambahan yang terletak di
kanan. Pemeri di kiri tidak membentuk suatu konstruksi dengan satu kata yang
langsung berada di kanannya. Penyangkal atau unsur tambahan negativ pada kata belum pada belum bekerja menyangkal
bekerja. Yang paling banyak jangkauannya adalah unsur
tambahan dari kiri ke kanan.
Contohnya:
pada unsur tambahan frasa verba bermakna tingkat (pandai sekali, malas amat).
7. Unsur tambahan di kiri, demikian pula beberapa
deiksis dan kata penunjuk satuan, dalam kontruksi frasa secara structural
berada pada lapisan luar.
Jawaban
Unsur
tambahan di kiri, demikian pula beberapa deiksis dan kata penunjuk satuan dalam
kontruksi frasa secara struktural berada pada lapisan luar. Sebelum kita
mengarah pada unsur tambahan, perlu dipahami apa yang dimaksud dengan deiksis.
Deiksis (KBBI:2005:245) adalah hal atau fungsi menunjuk sesuatu di luar bahasa
atau kata yang mengacu kepada persona, waktu, dan tempat suatu tuturan. Dalam
kegiatan berbahasa kata-kata atau frasa-frasa yang mengacu kepada beberapa hal
tersebut penunjukannya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung kepada
siapa yang menjadi pembicara, saat dan tempat dituturkannya kata-kata itu.
Perhatikan
contoh berikut:
Contoh
ini menggunakan jenis deiksis waktu:
-
Nanti
siang aku akan ke kampus
-
Lusa
nanti ibu akan dating menemuiku
-
Bulan
juli nanti mungkin buah rambutan akan panen
Kata
“nanti” apabila dirangkaikan pada kata pagi,
siang, sore, atau malam, tidak
dapat memiliki jangkauan ke depan lebih dari satu hari, sedangkan dalam
rangkaian dengan nama bulan, kata “nanti” dapat mempunyai jangkauan ke depan
yang lebih jauh.
Begitu
pula dengan penggunaan unsur tambahan penunjuk satuan (ini, itu):
-
Itu
halaman yang bersih
-
Ini
halaman yang bersih
Kedua kalimat di atas mendapat unsur tambahan
penunjuk satuan. Pada kalimat pertama kata penunjuknya mengarah pada jangkauan
jarak yang agak jauh dengn penutur. Sedangkan pada kalimat kedua kata
penunjuknya mengarah pada jangkauan jarak yang agak dekat dengan penutur.
8. Ketidakjelasan yang diakibatkan oleh
terbatasnya jangkauan pemeri kanan dapat dipertegas dengan pergeseran dengan
disertai perangkaian, tanpa perangkaian, atau peniadaan perangkai.
Jawaban
Pergeseran
ada yang disertai dengan perangkaian, yaitu penggunaan kata perangkai, ada yang
tidak disertai perangkaian dan ada yang disertai penghilangan kata perangkai.
Hubungan antara pemeri dan yang diperikan yang langsung sifatnya tidak
memerlukan kata perangkai.
Dalam
pembicaraan mengenai frasa pakaian istri
saya yang baru kalau yang dimaksud yang baru adalah pakaian istri saya maka kedua
itu dapat digeser menjadi pakaian baru istri saya dan jika yang baru di dini
adalah istri saya maka dapat digeser menjadi pakaian istri baru saya.
9. Frasa ganda endosentris atributif mempunyai
susunan yang berlapis-lapis. Hu ungan makna antara kata-kata dalam frasa itu
jelas jika hubungan structural antara kata-kata itu jelas.
Jawaban
Frasa
golongan ini adalah frasa yang terdiri atas unsure-unsur yang tidak setara.oleh
karena itu, frasa endosentrik atributif tidak dapat dihubungkan dengan kata “dan” dan “atau”. Pengertian yang sama, frasa endosentris a unsure dalah yang
terdiri atas unsure-unsur yang tidak setara karena ada unsur inti dan bukan
inti (atributif).
Perhatikan
contoh berikut:
-
Air
kotor
inti
atr
-
Sedang mandi
atr
inti
-
Baju ganti
inti atr
Komentar
Posting Komentar